Apabila menemui pergerakan kamera dari frame kecil ke besar (track out dan atau zoom out) atau sebaliknya (track in dan atau zoom in) ,pastikan menentukan posisi frame kecil terlebih dahulu. Kalau posisi frame kecil sudah dapat, posisi frame besar kemungkinan besar juga sudah pas. Kalaupun belum cuma membutuhkan jauh lebih sedikit penyesuaian dibanding jika kita menentukan frame besar terlebih dahulu. Ini disebabkan karena toleransi kesalahan berbanding lurus dengan besarnya frame. Jadi kalau kita punya shot Close Up, toleransi kesalahan dalam nge-framenya juga jauh lebih kecil dari shot Long Shot.
Dalam menganimasikan karakter yang sedang berakting, buatlah pose sesedikit mungkin. Semakin banyak pose, semakin banyak pula yang harus kita kerjakan. Harus bikin antisipasi, breakdown, overshoot, mbenerin grafik...dsb.
Namun meminimalkan jumlah pose juga memberi konsekuensi tersendiri. Pose yang dibuat harus bagus dan kuat karena akan terlihat dalam rentang waktu yang relatif lama. Mungkin pada awalnya hal ini juga mengakibatkan kita bekerja lebih lama juga. Tapi ketika kita telah terlatih (ya, ini juga memaksa kita berlatih mebuat pose yang kuat), membuat satu pose yang kuat tentu lebih cepat dari sekadar membuat dua pose (kuat ataupun lemah).
Pemilihan timing juga menjadi lebih membutuhkan perhitungan karena tidak semua penekanan diberi pose baru. Kalau ada dua bagian akting yang bisa diberi aksen (yang berarti pose baru), pilih salah satu yang lebih kuat. Kalau ada dua bagian akting yang harus diberi aksen dalam waktu yang berdekatan, kita bisa menghemat kerja dengan cukup membuat satu pergantian pose tapi menahan (hold) gerakan antisipasi sebagai aksen pertama atau menahan gerakan overshoot sebagai aksen kedua. (hint: kalau hal ini membuat timing menjadi terlalu lamban, bisa diakali dengan membuat perubahan pose yang lebih ekstrim). Satu hal yang perlu diingat adalah, mengurangi pose berarti juga mengurangi gerakan yang akan membuat lebih banyak saat "kosong". Karena itu penempatan timing untuk pergantian pose harus dibuat sebijaksana mungkin.
Gunakan formula yang sudah ada terlebih dahulu. Karena hal ini aman. Jika pekerjaan "sudah" selesai barulah kita bebas berimprovisasi, coba-coba pakai cara ataupun teknik baru. Mungkin pekerjaan kita cenderung jadi biasa-biasa saja. Tidak fantastis atau fenomenal. Tapi hal utama yang perlu didahulukan sebelum "pekerjaan yang mengagumkan" adalah pekerjaan yang tepat waktu! Jadi bila ada faktor penghambat yang muncul tiba-tiba dan kita kehabisan waktu, paling tidak kita punya pekerjaan yang bisa diserahkan. Mungkin jelek. Tapi selesai.
0 komentar:
Posting Komentar